Pembuatan nama Bayi atau anak, Di Antara Kepercayaan Batin dan Adat Istiadat bag. I
Tribunnews. com- Sekarang ini media sosial facebook dan twitter sedang diramaikan serta dihebohkan dengan adanya orang yang memiliki nama Andy Go To School, Selamat Dunia Akhirat, Tuhan dan Saiton. Pada dasarnya keempat nama tersebut bukanlah nama yang asing di telinga kita, semuanya sering kita didengar, bahkan diucapkan oleh masyarakat kita. lalu mengapa bisa menjadi heboh?
Onomastik adalah ilmu pengetahun yang mempelajari tentang pemberian identitas diri atau nama orang. Ketika seseorang terlahir ke dunia ini, warisan yang pertama kali diberikan dari orang tua kepada anaknya adalah perihal nama, nama akan terus melekat, sebab bukan hanya akan dicatat dan dicantumkan dalam akta kelahiran, ijazah, surat nikah, kartu keluarga dan kartu tanda penduduk (KTP), tetapi juga akan dicatat dan dicantumkan dalam batu nisan kuburan, ketika orang yang memiliki nama tersebut sudah mati meninggal.
Gemparnya pemberian nama Andy Go To School, Selamat Dunia Akhirat, Tuhan dan Saiton. Bisa jadi dapat dipastikan bahwa kehebohan nama Andy Go To School, Selamat Dunia Akhirat, Tuhan dan Saiton itu terjadi karena adanya ketidak passan antara nama yang diberikan atau disandang dengan adat istiadat atau budaya yang ada (teu ilahar). Padahal itu sekedar nama yang setiap orang berhak untuk mempersepsikan arti nama tersebut.
Selama ini kita terbiasa bahwa nama Tuhan diakui sebagai panggilan kepada Sang Pencipta Allah SWT, dan Saiton (Syaitan) merupakan panggilan kepada makhluk lawan malaikat yang dibenci oleh manusia, bukan oleh Sang Pencipta.
Dalam kasus ini, semua nama-nama itu diberikan untuk mahluk ciptaan yang bernama manusia.
Proses waspada dan eling dalam memberikan nama bukan saja dimiliki oleh orang Jawa dan Sunda, tapi juga suku-suku yang lainnya.
Seperti halnya orang Timur tengah yang menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam, malah mereka memiliki etika, cara, budaya dan tradisinya sendiri yang berbeda dari budaya yang lain. Misal, bila memberi nama anak dengan asma'ul husna harus mencantumkan kata abdu atau abdul di depan kata tersebut. Contohnya adalah Abdul Hakim yang berarti hamba Allah Yang Bijaksana. Haram hukumnya memberikan kata "AL" di depan nama orang tersebut. Kemudian juga dilarang hukumnya hukumnya menggunakan nama-nama penghambaan kepada selain Allah Ta'ala, seperti Abdul Gautama Sidharta yang berarti hambanya Sidharta Gautama (nama nabi dari India).
Dalam perbincangan sehari-hari nama merupakan istilah rujukan-acuan (reference term) yang umum dipakai dan sangat penting. Nama adalah simbol individualitas setiap orang, nama digunakan untuk menunjukkan diri Pribadi.Dr. Pei Gerald (1974) menyebutkan bahwa pemberian nama merupakan sebuah budaya yang beradab.
0 Response to "Pembuatan nama Bayi atau anak, Di Antara Kepercayaan Batin dan Adat Istiadat bag. I"
Posting Komentar